Diplomasi Indonesia 2021 Diprioritaskan Membangun Kemandirian dan Ketahanan Kesehatan
Retno Marsudi |
Adapun fokusnya antara lain merealisasikan komitmen vaksin baik melalui kerja sama bilateral maupun multilateral, penguatan kerja sama membangun industri kesehatan nasional, industri bahan baku obat, farmasi, maupun alat kesehatan.
Kemudian penguatan kerja sama pengembangan riset dan transfer teknologi dan SDM di bidang kesehatan, dan penguatan sistem dan mekanisme kesiapsiagaan menghadapi pandemi yang akan datang baik di tingkat nasional, kawasan maupun global.
Hal itu disampaikan Menlu Retno dalam Pernyataan Pers Tahunan Menlu 2021 yang disampaikan Rabu (6/1/2021).
Prioritas kedua, menurut Menlu Retno, mendukung pemulihan ekonomi dan pembangunan hijau/pembangunan berkelanjutan dengan beberapa prioritas, antara lain mendorong implementasi kesepakatan ASEAN TCA, penggunaanAPEC Travel Card, dan kesepakatan TCA lainnya; mendorong perluasan inbound investment ke Indonesia.
Selanjutnya, perluasan akses pasar dan integrasi ekonomi kawasan melalui ratifikasi dan implementasi IK-CEPA, implementasi IA-CEPA, finalisasi IEU-CEPA dan Indonesia-Turkey CEPA on trade in goods; dimulainya perundingan PTA/FTA dengan Serbia, kawasan Mercosur dan Caricom.
Kemudian penuntasan negosiasi PTA dengan Mauritius, Fiji dan PNG; perundingan FTA Indonesia-EAEU (Eurasian Economic Union); dan pembuatan Limited Trade Deal dengan AS.
"Kita juga nendukung upaya pemerintah membangun hilirisasi industri nasional yang memiliki nilai tambah seperti industri baterai lithium," sambung Retno.
Pada bagian lain, Menlu Retno juga menyinggung mengenai isu Palestina. Menurutnya, Indonesia mengharapkan situasi kondusif akan tercipta mulai 2021.
"Diperlukan komitmen semua pihak agar dialog konstruktif, bahkan perundingan langsung dapat terjadi dengan terus memperhatikan hukum internasional, resolusi DK PBB terkait dan parameter internasional yang telah disepakati. Dukungan terhadap bangsa Palestina untuk meraih kemerdekaannya akan terus dilanjutkan," ucapnya.
Indonesia juga akan terus berperan aktif dalam mendorong proses perdamaian yang inklusif di Afghanistan.
Dalam hal ini, dalam tiga tahun kedepan Indonesia telah berkomitmen untuk memberikan bantuan sebesar 5 juta dolar AS dengan fokus pemajuan nilai-nilai Islam moderat, dan penguatan peran perempuan di Afghanistan, termasuk melalui mekanisme kerja sama trilateral dengan negara mitra. (jo2)
Tidak ada komentar: