Ketum PKP Kunjungi Kampung Toleransi Kabupaten Kupang, Tegaskan PKP Benteng Pancasila
Ketua Umum PKP Mayjen Marinir (Purn) Dr H Yussuf Solichien M, MBA, PhDdi Kabupaten Kupang, NTT. |
Selain bertemu para kader DPK, DPC serta para tokoh agama, Yussuf Solichien mengunjungi Kampung Toleransi yang ada di kabupaten ini, Rabu (20/7/2022) pagi. Dari DPN PKP hadir juga Ir Herry Napitu Kabid Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang), Wakil Sekjen Gamal Asghar, SE, serta Ketua DPP PKP NTT.
Kehadiran ketua umum dan jajaran pengurus DPN PKP disambut meriah para kader serta dengan tarian tradisional NTT.
Kepada para kader PKP, Dr Yussuf Solichien kembali menegaskan bahwa PKP adalah rumah besar para pejuang, dan menjadi satu-satunya partai yang masih setia menjadi garda terdepan dan Benteng Pancasila yang menentang intoleransi dan merangkul semua keluarga besar TNI-Polri, keluarga besar ASN, buruh, petani, kaum milenial yang disiplin, loyalitas, dedikasi dan pantang menyerah.
"Dari Sabang sampai Merauke dari Minangas sampai Rote, begitu luasnya Indonesia kita ini dan ada 700 suku bangsa, berbagai adat dan agama. Apakah ada sesuatu yang bisa mempersatukan bangsa Indonesia ini dengan berbagai macam keberagaman selain Pancasila? Tidak ada, itulah makanya kita menentang kelompok yang intoleransi yang mau mengganti Pancasila dengan khilafah, komunis dan lainnya," tegas Yussuf.
Dikatakan, PKP teguh memegang azas Pancasila terutama sila ke-4 yaitu musyawarah untuk mufakat bukan seperti parpol lain yang pemungutan suara berarti menganut paham liberalis yang bicara suara terbanyak.
"Jadi berbanggalah kita dengan PKP, kaŕena kita negara besar berarti kita butuh pemimpin yang besar juga. Dan kita belum menentukan siapa capres dari PKP nantinya," kata Dr Yussuf Solichien lagi.
Sementara saat berada di Kampung Toleransi Ketua Umum PKP merasa bangga ada ditengah-tengah warga yang begitu besar toleransinya diantara umat beragama.
Menurutnya, keanekaragaman diantara masyarakat membuat begitu indahnya seperti pelangi. PKP akan hadir ditengah-tengah masyarakat yang ditindas terutama karena perbedaan dan ada kelompok atau orang yang menganggap mereka lebih hebat daripada yang lainnya.
"Kampung Toleransi ini menjadi salah satu percontohan yang baik dan patut untuk ditiru dan diadopsi di tempat-tempat lain," ucapnya.
Negara Indonesia ini tidak bisa maju dan bersaing di dunia kalau tidak punya Pejuang-pejuang yang tangguh. "Kita akan mempersiapkan kader-kader terbaik untuk menjadi pemimpin-pemimpin yang Besar dan kuat."
Dia juga menegaskan akan memperjuangkan mengenai status tanah Kampung Toleransi dan penggalangan dana untuk pembangunan rumah-rumah ibadah yang ada di Kampung Toleransi dari enam agama yaitu Kristen, Katholik, Islam, Hindu, Budha dan Konghucu. (jo6)
Tidak ada komentar: