Penggunaan Dana BOS di SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Dipertanyakan
Kondisi SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan kumuh banyak lumut. |
Pertanyaan ini antara lain disampaikan Ketua LSM Pantas Tarigan, MSi kepada wartawan Senin (11/12/2023).
"Kita minta kepada kepala sekolah jangan ditutup-tutupi anggaran dana BOS selama dia menjabat ada apa kalau kita melihat sekolah ini namanya kumuh, asbes bocor, dinding berlumut," tegas Pantas Tarigan.
Menurutnya kepala sekolah tidah boleh arogan dan seolah-olah tidak menghargai profesi tugas jurnalistik sebagai mitra yang baik sebagai kontrol sosial.
"Ada apa kepala sekolah kok arogan ketika dikonfirmasi rerkait penggunaan dana bos harusnya ini menjadi koreksi diri dan kinerjanya sebagai pengelola dana BOS dengan anggaran cukup fantastis diduga jadi ajang korupsi," sambungnya.
Sebelumnya awak media telah melayangkan terkait kondisi sekolah kepada Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Awaludin karena terlihat kumuh dengan dinding sekolah berjamur kumuh asbes bocor dan jendela belakang sekolah sudah mulai rusak menjawab dengan marah marah dan membentak awak media.
"Apa maksudnya ini, harusnya sebagai sesama tetangga bagus-bagus datang ke sekolah pertanyakan. Kau datang ke sekolah datang jangan kau gak datang ya biar kami jelaskan mana yang kami kerjakan dan mana yang belum kami kerjakan, " kesal Awaludin.
Diketahui sekolah SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan dengan jumlah total siswa sebanyak 1.055 dikali besaran dana BOS per siswa sebesar Rp 1.500.000 mencapai jumlah sangat fantastis dengan jumlah Rp1.582.500.000 selama setahun ditambah dengan dana lain seperti tunjangan kinerja kelala sekolah.
Ketika awak media menyambangi sekolah beberapa hari kemudian kepala sekolah diduga seolah memberikan titipan kepada awak media uang Rp150.000 tanpa memberikan penjelasan terkait penggunaan dana BOS selama menjabat. (Jun)
Tidak ada komentar: