Pelaku Penembakan Trump Bernama Thomas Matthew Crooks, Biden: Terlalu Dini Sebut Upaya Pembunuhan
Kondisi Trump saat penembakan terjadi. |
"FBI berhasil mengidentifikasi Thomas Matthew Crooks, 20 tahun, asal Bethel Park, Pennsylvania, sebagai pelaku yang terlibat dalam upaya pembunuhan terhadap mantan Presiden Donald Trump di Butler, Pennsylvania pada 13 Juli," kata FBI dalam pernyataannya pada Minggu (14/7/2024).
Menurut FBI, penyelidikan atas insiden penembakan yang dialami Trump masih terus dilakukan. Sebelumnya, mereka menyatakan masih berupaya mencari motif di balik peristiwa itu.
Tersangka dalam penembakan ini dikabarkan telah tewas, bersama dengan seorang penonton, menurut jaksa wilayah setempat Richard Goldinger kepada Associated Press dan media lokal.
Trump mengungkapkan bahwa peluru yang ditembakkan pria bersenjata itu menembus bagian atas telinga kanannya, tetapi dirinya selamat.
Juru bicara Trump, Steven Cheung, mengatakan bahwa mantan presiden AS itu “baik-baik saja.” Telinga kanan Trump terlihat berdarah saat dirinya dibawa turun dari panggung, menurut tayangan di media sosial.
"Presiden Trump berterima kasih kepada penegak hukum dan petugas yang langsung bereaksi membantu ketika aksi keji ini terjadi. Dia baik-baik saja dan sedang dalam pemeriksaan di fasilitas medis setempat," kata jubir lewat pernyataan.
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden mengatakan terlalu dini untuk memastikan bahwa penembakan tersebut adalah upaya pembunuhan terhadap Trump.
“Saya ingin memastikan kami mengantongi semua faktanya sebelum saya berkomentar,” kata Biden. Biden mengaku dirinya berharap bisa berbicara dengan Trump segera. (jo4)
Juru bicara Trump, Steven Cheung, mengatakan bahwa mantan presiden AS itu “baik-baik saja.” Telinga kanan Trump terlihat berdarah saat dirinya dibawa turun dari panggung, menurut tayangan di media sosial.
"Presiden Trump berterima kasih kepada penegak hukum dan petugas yang langsung bereaksi membantu ketika aksi keji ini terjadi. Dia baik-baik saja dan sedang dalam pemeriksaan di fasilitas medis setempat," kata jubir lewat pernyataan.
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden mengatakan terlalu dini untuk memastikan bahwa penembakan tersebut adalah upaya pembunuhan terhadap Trump.
“Saya ingin memastikan kami mengantongi semua faktanya sebelum saya berkomentar,” kata Biden. Biden mengaku dirinya berharap bisa berbicara dengan Trump segera. (jo4)
Tidak ada komentar: