Dikelola Secara Ugal-ugalan, Taput Terancam Bangkrut Pasca Peninggalan Bupati Nikson

Anggota DPRD Taput Sahat Sibarani menyampaikan orasinya.

TAPUT, Jakartaobserver.com- Keuangan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) saat ini sedang dalam kondisi defisit ratusan miliar rupiah sehingga pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara dimungkinkan tidak dapat melaksanakan pembangunan lima tahun kedepan.
Hal itu diungkapkan Sahat Sibarani aggota DPRD Taput dari Partai Gerindra di hadapan ribuan masyarakat dalam orasi politiknya pada deklarasi dukungan partai pengusung Pasangan JTP-Dens yaitu Partai Perindo, Partai Golkar, Partai Nasdem, Partai Hanura, Partai Gerindra, Partai Demokrat dan Partai PSI beberapa waktu lalu di Kecamatan Sipoholon.

"Tapanuli Utara terancam tidak akan membangun lima tahun kedepan, pasca peninggalan Bupati Nikson Nababan, kalau tidak ada cara cara luar biasa yang akan dilakukan pemimpin Taput. Itu diakibatkan ketidak hati-hatian dan management yang amburadul sehingga lebih banyak pengeluaran daripada penerimaan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara," ungkap Sahat Sibarani yang juga anggota Banggar DPRD Taput.

Menurutnya, cara ugal-ugalan dalam mengelola keuangan daerah ini mengakibatkan masyarakat harus menanggung beban berat lima tahun kedepan. Hal itu diakibatkan beban anggaran Pemkab Taput yang sangat besar, sehingga anggaran yang seharusnya dapat digunakan untuk pembangunan digunakan untuk menutupi hutang pinjaman pemerintah.

Sahat juga mengungkapkan, akibat dari kondisi tersebut tunjangan pegawai dijajaran pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara terancam tidak dibayarkan. "Oleh karena itu, tidak bisa hanya Bupati dan wakil bupati menyelesaikan masalah ini, kita semua harus terlibat, kami melihat sosok pemimpin yang memiliki kemampuan untuk memperbaiki Taput kedepan adalah JTP-Dens," tandasnya. (tulus nababan)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.